Rabu, 16 Februari 2011

SOSIOLOGI KESEHATAN


Artikel Terkait
·         Penelitian Kesehatan
·         Masalah Kesehatan
·         Jurnal Kesehatan

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara seseorang dengan seseorang, perseorangan dengan golongan, atau golongan dengan golongan.
Ada dua unsur pokok dalam sosiologi, yaitu manusia dan hubungan sosial (masyarakat). Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang dahulunya berinduk pada ilmu filsafat.
Sehingga pokok-pokok pikiran sosiologi tidak bisa terlepas dari pemikiran para ahli filsafat yang mengkaji tentang masyarakat.
Sosiologi mempunyai bidang kajian yang sangat luas, antara lain Sosiologi Industri, Sosiologi Hukum, Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Perkotaan, Sosiologi Pedesaan, Sosiologi Kesehatan, dan lain-lain.
Sosiologi kesehatan merupakan cabang sosiologi yang relatif baru. Merupakan pendahulunya dan masih terkait erat dengan ilmu ini, di masa lalu dikenal sosiologi medis, yang juga menjadi cabang sosiologi.
Perkembangan ilmu sosiologi kesehatan dimulai sejak manusia itu sadar bahwa kesehatan tidak hanya sebatas fisik, melainkan juga mental serta kondisi sosial seseorang. Dalam ilmu ini dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan atau peran sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu:
1.    Sociology in Medicine, adalah sosiolog yang bekerjasama secara langsung dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam mempelajari faktor sosial yang relevan dengan terjadinyagangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau untuk memecahkan problem kesehatan masyarakat.
2.    Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu atau mempengaruhi orang-orang untuk menanganipenyakit atau mempengaruhi kesehatan mereka ataupun tingkah laku lain setelah sakit dan penyakit terjadi.
3.    Sociology of Medicine, berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari perilaku manusia yang berada dalam lingkup pelayanan kesehatan, misalnya bentuk pelayanan kesehatan, sumberdaya manusia untuk membangun kesehatan, pelatihan petugas kesehatan.
4.    Sociology for medicine berhubungan dengan strategi metodologi yang dikembangkan sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya teknik skala pengukuran Thurstone, Likert, Guttman yang membantu mengenali atau mengukur skla sikap. Peran ini juga meliputi prosedur matematis multivariate serta analisis faktor dan analisis jaringan yang biasa digunakan para sosiolog dalam mengumpulkan data atau menjelaskan hasil penelitian.
5.    Sociology from medicine menganalisa lingkungan kedokteran dari perspektif sosial. Misalnya, bagaimana pola pendidikan, perilaku, gaya hidup para dokter, atau \'sosialisasi\' mahasiswa kedokteran selama mengikuti pendidikan kedokteran.
6.    Sociology at medicine merupakan bagian yang lebih banyak mengamati orientasi politik dan ideologi yang berhubungan dengan kesehatan. Misalnya, bagaimana suatu struktur pengobatan \'Western\' akan mempengaruhi perubahan pola pengobatan sekaligus merubah pola interaksi masyarakat.
7.    Sociology around medicine menunjukkan bagaimana sosiologi menjadi bagian atau berinteraksi dengan ilmu lain sepertiantropologi, ekonomi, etnologi, etik, filosofi, hukum mapun bahasa.
Dalam menganalisis situasi kesehatan, sosiologi kesehatan bermanfaat untuk mempelajari cara orang mencari pertolongan medis.
Selain itu, perhatian sosiologi terhadap perilaku sakit umumnya dipusatkan pada pemahaman penduduk mengenai gejala penyakit serta tindakan yang dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Manfaat sosiologi kesehatan yang lain adalah menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit. Aspek lain yang menjadikan sosiologi bermanfaat bagi praktek medis bahwa sakit dan cacat fisik selain sebagai kenyataan sosial sekaligus juga sebagai kenyataan medis.
Sosiologi kesehatan  juga memberikan analisis tentang hubungan dokter-pasien. Dikemukakan bahwa hubungan tersebut meliputi berbagai konflik potensial, seperti konflik kepentingan pasien dengan kepentingan keluarga dan dokter.
     

KONSEP DASAR SOSIOLOGI KESEHATAN
Seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, sosiologi kesehatan juga memiliki konsep dasar yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Fungsi konsep dasar itu sendiri ada beberapa, diantaranya sebagai alat kognitif agar seseorang menjadi lebih tahu dan mengerti mengenai apa yang mereka pelajari, sebagai alat evaluatif agar seseorang dapat membedakan sertamemisahkan mengenai pakok bahasan yang mereka pelajari, sebagai alat pragmatik yang memberikan pengetahuan tentang bagaimana penerapan ilmu tersebut dalam kahidupan sehara-hari, serta alat komunikatif agar terjalin komunkasi yang baik antar yang belajar dengan yang mengajar.
Dalam mempelajari sosiologi kesehatan juga perlu diketahui ruang lingkup pembelajaran, yaitu hal-hal apa saja yang dipelajari dalam ilmu sosiologi kesehatan tersebut. Beberapa diantarnya yaitu sosiologi kedokteran baik itu faktor sosial dalam etimologi, prevalensi, prefesi kedokteran.serta mengenai hubungan dokter dengan masyarakat, perilaku kesehatan masyarakat, pengaruh norma sosialterhadap kesehatan, serta tentang interaksi antar petugas kesehatan dan antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Sosiologi kesehatan dikatakan sebai ilmu karena memang memiliki sifat-sifat keilmuan diantaranya:
a. Bersifat empiris artinya sosiologi kesehatan mempelajari apa yang benar-benar terjadi di masyarakat dan apa yang dipelajari dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bersifat teoritis artinya sosiologi kesehatan menggunakan teori-teori dalam pembelajarannya dimana teori tersebut dikemukakan oleh para ahli yang berdasarkan pada apa yang tarjadi di masyarakat.
c. Bersifai komulatif artinya ilmu sosiologi kesehatan yang sekarang dipelajari
tidak lain adalah pengembangan dari ilmu sosiologi kesehatan yang teah ada

Materi Kuliah Sosiologi, Kesehatan Spiritual - Presentation Transcript

  1. KESEHATAN SPIRITUAL Oleh : EDY PURNOMO,S.Pd Disampaikan dalam rangka Kuliah : Sosiologi Kesehatan Pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Curup Poltekkes Bengkulu 03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP Copyright 1996-98 © Dale Carnegie & Associates, Inc.
  2. Kesehatan Spritual Adalah kemampuan bersifat alami atau bawaan, yaitu kebutuhan untuk menyakini (meng-imani) sesuatu dan kebutuhan untuk merasa bermakna dalam hidup .(Caroline Reynols)
    • Ada 2 kebutuhan Dasar manusia :
    • Kebutuhan Fisik
    • Seperti : makan , minum dan tempat tinggal.
    • Kebutuhan Emosional atau Psikologis :
    • Seperti : untuk mencintai dan kebutuhan seksual.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Ada kebutuhan yang banyak dilupakan banyak orang yaitu Kebutuhan Spiritual
    • Kita mempunyai efek kecenderungan alamiah untuk berhubungan dg kekuatan yang lebih tinggi, dan untuk merasa menjadi bagian dari dunia sekitar kita.
    • Kita dapat meyakini kembali, hdiup dalam kedamaian, dengan penuh welas asih, kreatif, berpengharapan, dan keberanian.
    • Kita ingin merasakan cinta (kasih sayang) dan kebahagian sejati.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Kebutuhan Spiritual bersifat Abstrak , datang biasanya ketika menghadapi kekosongan atau kehampaan
    • Datang ketika kita hanya mengejar kehidupan yg duniawi. (Seorang pecandu seks dan alkohol berharap masalah kehidupannya teratasi, namun sebenarnya ia hanya hidup dalam kebohongan).
    • Maka kita mulai menanggalkan topeng persembunyian, dan kita perlu belajar tentang cinta sejati, mencairkan hati yang beku, dan belajar berelasi dg orang lain, dalam tingkat keintiman jiwa yang sehat dan tulus.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Ketika kita secara spiritual merasa kurang sehat, hidup kita menjadi sakit, karena kita merasa diri pribadi kita tidak autentik .
    • Kesehatan spiritual tidak membicarakan ttg, “Apa yang kau lakukan” tetapi membahas ttg “ Siapa Kau”.
    • Kesehatan spiritual memerlukan adanya keinginan (niat), dedikasi dan disiplin. Latihan satu hari tidak akan cukup membuat kita merasa sehat sepanjang tahun.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Indikator Proses Pembentukan Kwalitas spiritual yang benar yaitu :
    • Kita semakin mampu melawan dan menghadapi arus kehidupan.
    • Dapat menciptakan gaya hidup yang paling tepat bagi diri sendiri, pergaulan sosial, proses meniti karier dan berkreasi.
    • Dapat menghapuskan timbunan stres dalam hidup.
    • Terbebas dari Kecemasan, dengan mempercayai petunjuk dan kekuatan yang lebih tinggi, kita akan merasakan kelegaan pikiran dan hati,
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Mengapa kita membutuhkan Kesehatan Spiritual ?
    • Karena saat ini kita hidup di tengah-tengah kehidupan yang membombardir kita secara terus menerus dan bersifat abstrak.
    • Bombardir tersebut berasal dari Teknologi yg bekerja selama 24 jam, Imajinasi, suara, dan bahkan indra penciuman kita dikendalikan oleh teknologi, tanpa kita pikirkan konsekuensinya.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Kesehatan spiritual dapat dipraktekkan dan menyediakan suatu alternatif dalam menghindarkan masyarakat melakukan penyembahan tradisional terhadap arwah, pemujaan roh, dan kedermawanan semua.
    • Kesehatan Spiritual melibatkan adanya meditasi, kesadaran untuk saling menghormati, dan saling mengasihi.
    • Sehingga kita dapat menjalani dan menyatakan kesadaran akan pentingnya dan berharganya perjalanan jiwa kita dalam kehidupan.
03/22/10 EDY PURNOMO,S.Pd KEPERAWATAN CURUP
  1. Sekian, Semoga kita dapat dan mau mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
    • Men Sano In Kopore Sana
    • (Dalam Jiwa yang sehat terdapat jasmani yang sehat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar