A.DIFERENSIASI SOCIAL :
Pada intinya hal-hal yang terdapat dalam diferensiasi itu tidak terdapat tingkatan-tingkatan, namun yang membedakan satu individu dengan individu yang lainnya adalah sesuatu yang biasanya telah ia bawa sejak lahir. contohnya saja, suku Rote dan suku Dayak memiliki kelebihan masing-masing. jadi seseorang tidak bisa menganggap suku bangsanya lebih baik, karena itu akan menimbulkan etnosentrisme dalam masyarakat. Diferensiasi merupakan perbedaan yang dapat kita lihat dan kita rasakan dalam masyarakat, bukan untuk menjadikan kita berbeda tingkat sosialnya seperti yang terjadi di Afrika Selatan. Diferensiasi sosial merupakan perbedaan seseorang dilihat dari suku bangsa, ras, agama, klan dan sebagainya.
1Pengertian Diferensiasi Sosial
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya,maupun jenis kelamin.Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah.
Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti ini dalam sosiologidikenal dengan istilah Diferensiasi Sosial. Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (sukubangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
2. Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut
a. Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu.
Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkancara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
3. Perbedaan Diferensiasi dengan Stratifikasi
Sebelum kita mempelajari stratifikasi sosial secara khusus pada uraian mendatang, dengan melihat tabel di bawah ini secara tegas dapat kita bedakan antara diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial
Diferensiasi Sosial Ketidaksamaan Sosial
- Pengelompokan secara
horizontal
- Berdasarkan ciri dan fungsi
- kesederajatan
- Distribusi kelompok
- Kriteria biologis/fisik
- sosio kultural - Pengelompokan secara vertikal
- Berdasarkan posisi, status, dan peran
- kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang
dihargai.
- Distribusi hak dan wewenang
- Stereotipe
- Kriteria ekonomi, pendidikan,
kekuasaan, dan kehormatan.
4. Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial
Pengelompokan masyarakat membentuk delapan kriteria diferensiasi sosial.: yang
terbagidalam dua bentuk.
a.Bentuk alamiah terdiri dari ras, jenis kelamin, usia.
b.Bentuk budaya terdiri dari suku/etnis dan kebudayaan,clan,gender, profesi, agama dan asal daerah, politik.
a.Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya, bukan budayanya.Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam ras-ras sebagai berikut
1) Menurut A.L. Krober: Ras terbagi atas
• Austroloid, mencakup penduduk asli Australia (Aborigin)
• Mongoloid
- Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah dan Asia Timur)
- Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filiphina, penduduk asli Taiwan)
- American Mongoloid (penduduk asli Amerika)
• Kaukasoid
- Nordic (Eropa Utara, sekitar L. Baltik)
- Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur)
- Mediteranian (sekitar L. Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
- Indic (Pakistan, India, Bangladesh, Sri Langka)
• Negroid
- African Negroid (Benua Afrika)
- Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan
nama orang Semang, Filipina)
- Melanesian (Irian, Melanesia)
• Ras-ras khusus (tidak dapat diklasifikasikan ke dalam empat ras pokok)
- Bushman (gurun Kalahari, Afrika Selatan)
- Veddoid (pedalaman Sri Langka, Sulawesi Selatan)
- Polynesian (kepulauan Micronesia dan Polynesia)
- Ainu (di pulau Hokkaido dan Karafuto Jepang)
2) Menurut Ralph Linton
• Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras mongoloid dibagi menjadi dua, yaitu Mongoloid Asia dan Indian.
- Mongoloid Asia terdiri dari Sub Ras Tionghoa (terdiri dari Jepang,Taiwan, Vietnam)
dan Sub Ras Melayu. Sub Ras Melayu terdiri dari Malaysia, Indonesia, dan Filipina.
- Mongoloid Indian terdiri dari orang-orang Indian di Amerika.
• Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitam-hitaman, dan kelopak mata lurus. Ras ini terdiri dari Sub Ras Nordic, Alpin, Mediteran, Armenoid dan India.
•Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata lurus. Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis dan Hotentot-Boysesman.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Sub ras apa saja yang mendiami negara kita ini ?
Indonesia didiami oleh bermacam-macam Sub Ras sebagai berikut:
• Negrito, yaitu suku bangsa Semang di Semenanjung Malaya dan sekitarnya.
• Veddoid, yaitu suku Sakai di Riau, Kubu di Sumatera Selatan, Toala dan Tomuna di Sulawesi.
• Neo Melanosoid, yaitu penduduk kepulauan Kei dan Aru.
• Melayu, yang terdiri dari dua :
- Melayu Tua (Proto Melayu), yaitu orang Batak, Toraja dan Dayak
- Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu orang Aceh, Minang, Bugis/Makasar, Jawa, Sunda, dan sebagainya.
b.Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis)
Apa yang dimaksud dengan suku bangsa atau etnis itu ?
Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut :
- ciri fisik - kesenian
- bahasa daerah - adat istiadat
Suku bangsa yang ada di Indonesia antara lain :
- di Pulau Sumatera : Aceh, Batak, Minangkabau, Bengkulu, Jambi,Palembang, Melayu
- di Pulau Jawa : Sunda, Jawa, Tengger, Madura;
- di Pulau Kalimantan : Dayak, Banjar, dsb.;
- di Pulau Sulawesi : Bugis, Makasar, Toraja, Minahasa, Toli-toli,Bolaang- Mangondow,Gorontalo,
- di Kep. Nusa Tenggara : Bali, Bima, Lombok, Flores, Timor, Rote, dsb.;
- di Kep. Maluku dan : Ternate, Tidore, Dani, Asmat, dsb.
c.Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan(religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
• Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapatpada:
- Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
- Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus,Tambun, Paranginangin;
- Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar;
- Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
- Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain :Mandagi, Lasut, Tombokan,
Pangkarego, Paat, Supit.
- Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) antara lain :Pattinasarani, Latuconsina,Lotul,
Manuhutu, Goeslaw.- Masyarakat Flores (klennya disebut Fam) antara lain
Fernandes, Wangge, Da Costa, Leimena, Kleden, De- Rosari, Paeira.
• Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo,Kampai, dsb. Masyarakat di Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan sistem MatrilinealBerikuti ini bagan garis keturunan patrilineal dan matrilineal. Sumber: Hasil Olahan Sendiri
d.Diferensiasi Agama
Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.Jadi, Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
1) Komponen-komponen Agama
• Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya.
• Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi,masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
• Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan Roh Nenek Moyang.
• Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng.
• Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial
2) Agama dan Masyarakat
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia,
kita mengenal agama islam, Katolik,Protestan, Budha dan Hindu. Disamping it berkembang pula agama Atau kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
e.Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber penghasilan atau mata pencahariannya.Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi guru memerlukan ketrampilan khusus,seperti : pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb.Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya.Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
f.Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya.
Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
g.Diferensiasai Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
- masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atauberasal dari desa;
- masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini :
- perilaku
- tutur kata
- cara berpakaian
- cara menghias rumah, dsb.
h.Diferensiasi Partai politik
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/berkuasa, maka bermunculan banyak sekali partai.Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas,seideologi dan sealiran.
Demikianlah pembahasan masyarakat pada tataran horisontal atau diferensiasi sosial dimana menuntut semua warga manusia saling menghargai karena tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain, hidup dalam kesederajatan, solider, sebagaimana yang dikemukanan oleh Joseph Slabey Roucek (www.nilaieka.blogspot.com,10-2009) Faktor sosiologi/lingkungan adalah suatu faktor yang membentuk kepribadian seorang individu sesuai dengan kenyataan yang nampak pada kehidupan bersama dalam kelompok apapun atau lingkungan masyarakat sekitarnya tempat ia berpijak. Contoh, seseorang yang lahir di lingkungan yang penuh solidaritas, pasti orang tersebut akan mempunyai kepribadian solider atau sikap pengertian terhadap sesama.
Contoh :Diferensiasi dan Ketidaksamaan Sosial
Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial merupakan hal pokok yang pasti ada ketika kita membahas stratifikasi sosial. Ketika ada pembedaan dan ketidaksamaan dalam masyarakat, pandangan Marxist menyatakan tentunya menyebabkan masyarakat tersebut menjadi berkelas-kelas/bertingkat-tingkat, sehingga muncul pelapisan-pelapisan dalam masyarakat. Ada yang berada pada golongan atas, menengah dan bawah, yang mempunyai kemampuan untuk mengakses “sumber daya” berbeda-beda, dimana kelas lapisan atas lebih mendominasi daripada kelas menengah atau bahkan kelas bawah. Ada kecenderungan golongan bawah untuk berusaha naik menggantikan kedudukan golongan atas dan golongan atas juga berusaha mempertahankan posisinya bahkan lebih meningkatkan lagi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi lapisan golongan atas untuk turun menjadi golongan menengah bahkan golongan bawah dengan beberapa faktor yang dapat menyebabkan semua ini terjadi.
S o a l :
Jawablah pertanyaan dibawahini dengan tepat :
1.Apa yang dimaksudkan dengan struktur sosial?
2.Apa yang dimaksudkan dengan Diferensiasi sosial?
3.Jelaskan ciri-ciri diferensiasi sosial
4.Jelaskan perbedaan antara diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial.
5.Jelaskan bentuk-bentuk diferensiasi sosial
B.STRATIFIKASI SOCIAL
1Pengertian Stratifikasi Sosial
Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat /hierarkis (www.nilaieka.blogspot.com-10.2009.) Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.
Mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam stratifikasi sosial. Mobilitas dapat terbagi atas mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal juga dapat terbagi dua, mobilitas vertikal intragenerasi, dan mobilitas antargenerasi. Berkaitan dengan mobilitas ini maka stratifikasi sosial memiliki dua sifat, yaitu stratifikasi terbuka dan stratifikasi tertutup. Pada stratifikasi terbuka kemungkinan terjadinya mobilitas sosial cukup besar, sedangkan pada stratifikasi tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial sangat kecil.
Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Berdasarkan Status Sosial , Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.
Contoh :Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer.
1.Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral
2.Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor
3. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala
2Dimensi StratifikasiSosial
Untuk menjelaskan stratifikasi sosial ada tiga dimensi yang dapat dipergunakan yaitu : privilege, prestise, dan power. Ketiga dimensi ini dapat dipergunakan sendiri-sendiri, namun juga dapat didigunakan secara bersama.
Karl Marx menggunakan satu dimensi, yaitu privilege atau ekonomi untuk membagi masyarakat industri menjadi dua kelas, yaitu kelas Borjuis dan Proletar. Sedangkan Max Weber, Peter Berger, Jeffries dan Ransford mempergunakan ketiga dimensi tersebut. Dari penggunaan ketiga dimensi tersebut Max Weber memperkenalkan konsep : kelas, kelompok status, dan partai.
Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Ketika berumur 18 tahun Weber minggat dari runah, belajar di Universitas Heildelberg, menjadi Profesor ekonomi pada 1896. Tahun 1904 dan 1905 ia menerbitkan salah satu terbaiknya, the protestat Ethic and The Spirit of Capitalism.(Etika protestan dan spirit untuk kaum kapitalis)
Max Weber http://www.nataebiografiteacher.blogspot.com.10-2009
http://www.4.bp.blogspot.com/-xcyR-OIIX-1
Kelas sosial merupakan suatu pembedaan individu atau kelompok berdasarkan kriteria ekonomi. Untuk mendalami kelas sosial ini Soerjono Soekanto memberikan 6 kriteria tradisional.
Menurut Horton and Hunt keberadaan kelas sosial dalam masyarakat berpengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya adalah identifikasi diri dan kesadaran kelas sosial, pola-pola keluarga, dan munculnya simbol status dalam masyarakat.
Bentuk stratifikasi dapat dibedakan menjadi bentuk lapisan bersusun yang diantaranya dapat berbentuk piramida, piramida terbalik, dan intan. Selain lapisan bersusun bentuk stratifikasi dapat juga diperlihatkan dalam bentuk melingkar. Bentuk stratifikasi melingkar ini terutama berkaitan dengan dimensi kekuasaan.
Ada tiga cara yang dapat kita lakukan untuk bisa mengetahui bentuk dari stratifikasi sosial. Ketiga cara tersebut adalah dengan pendekatan objektif, pendekatan subyektif, dan pendekatan reputasional.
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
a. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Sumber: Olahan Sendiri
Berdasarkan Status Politik
Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain:
- pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.
- pejabat legislatif, dan
- pejabat yudikatif.
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
b.Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
c.Ukuran ilmu pengetahuan yang disandang
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor.
Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, dan ijazah palsu.
d.Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
•Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida
Golongan pertama:merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua :merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga:merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
1 = golongan sangat kaya
2 = golongan kaya
3 = golongan miskin
•Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk dida lamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Karl Heinrich Marx (5 Mei 1818 – 14 Maret 1883)lahir di Trier Jerman adalah ahli falsafah, politik dan pakar teori kemasyarakatan Prussia. . Walaupun Marx menangani banyak isu sepanjang kejayaannya sebagai pemberita dan ahli falsafah, dia paling dikenali kerana analisa sejarahnya dari segi golongan kelas, diringkaskan dalam dakwaannya bahwa, "Kepentingan kapitalis dan pekerja bergaji bertentangan sesama sendiri.Isi Tulisannya membentuk asas kepada pergerakan komunis dan sosialis tertuang dalam Bukunya berjudul Manifest der Kommunintischen Partei (Partai Manifesto Komunis 1848
(www.e-dukasi.net. agustus 2008 )
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Pada masyarakat Amerika Serikat,
1. Upper-upper class
2. Lower-upper class
3. Upper-middle class
4. Lower-middle class
5. Upper-lower class
6. Lower-lower class
pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
Kelas sosial pertama : keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua : belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat : pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam : para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.
•Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1.Kelas puncak (top class)
2.Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3.Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4.Kelas bawah (underdog class)
Yang menjadi syarat atau patokan dari Kelas social atau stratifikasi social adalah status dan peranan sosial, Apakah status dan peranan social ? Mari, simak dan pahami pengertian Status sosial dan paeranan social berikut ini!
Stratifikasi social pada Jaman feodal dan jaman penjajahan :
Pelapisan sosial pada jaman feodal ditentukan oleh struktur masyarakat
Kerajaan yang kekhasannya menurut otonomi kerajaan masing-masing.
4.JAMAN PENJAJAHAN
Pelapisan sosial pada jaman penjajahan Belanda /Eropa struktur yang kedua adalah timur asing dengan maksud untuk membantu kelancaran konsep EPA(Ekonomi,Politik (penguasaan wilayah) dan Agama(penyebaran agama)di daerah jajahan sebagaimana tujuan penjelajajahan Eropa ke Asia Afrika.
Sedangkan pada masa penjajahan Jepang , struktur yang kedua adalah bumi putra dengan maksud untuk membantu Jepang mengusir koloni Eropa.
3.Criteria stratifikasi social
a.Status Sosial
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.
Apa itu sistem sosial ?
Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.
Cara Memperoleh Status
Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
1Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb.
2.Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
3.Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb.
Akibat Adanya Status Sosial
Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status.
Macam-macam Konflik Status:
1.Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri.Contoh:
- Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja.
2. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya.Contoh:
- perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga
- Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka.
3Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing.
b.Peranan Sosial
Pengertian : Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status (kedudukan).
Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya.
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb. Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika seorang suami tidak mempunyai anak. Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang (bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi
Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat memainkan beberapa peranan sekaligus pada saat yang sama, seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus lihat gambar dibawah ini.
Konflik peranan timbul ketika seseorang harus memilih salah satu diantara peranannya misalnya sebagai ibu atau sebagai karyawan kantor
•Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan. Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan.
•Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-norma yang sesuai dengan posisinya.
•Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar, membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya..
•Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi truktur sosial masyarakat. Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peran-peran dalam masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat
Cakupan Peranan Sosial :Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut .
1.Peranan yang dimainkan seseorang dapat mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat, seperti peran sebagai ayah atau ibu
2.Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran dokter, perawat, pekerja sosial, dsb
3.Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan karyanya, dsb
4.Sifat Sistem Stratifikasi Sosial
Dari pemaparan di atas, tampak jelas keberagaman stratifikasi sosial. Keadaan ini menjadikan masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok atau lebih yang tentunya menempati posisi yang tidak sama dalam pelapisan sosial atau stratifikasi sosial. Dalam sosiologi dikenal tiga sistem stratifikasi sosial, yaitu stratifikasi sosial tertutup, stratifikasi sosial terbuka, dan stratifikasi sosial campuran.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Satu-satunya jalan untuk masuk dalam stratifikasi ini melalui kelahiran atau keturunan. Wujud nyata dari stratifikasi ini adalah sistem kasta di Bali. Kaum Sudra tidak dapat pindah posisi ke lapisan Brahmana. Atau masyarakat rasialis, kulit hitam (Negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
Sistem Kasta Sistem lapisan sosial yang tertutup dengan jelas dapat dilihat dalam masyarakat India. Sistem pelapisan di India sangat kaku dan menjelma dalam bentuk kasta. Secara umum,
kasta di India mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu:
1.Keanggotaan pada kasta, diperoleh karena warisan atau kelahiran. Dengan kata lain, anak yang lahir akan memperoleh kedudukan dari orang tuanya.
2.Keanggotaan yang diwariskan, berlaku untuk seumur hidup. Oleh karena itu, seseorang tidak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali apabila ia dikeluarkan dari kastanya.
3.Perkawinan bersifat endogami, artinya seseorang harus menikah dengan orang yang berada dalam satu kasta.
5.Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas.
6.Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta tertentu. Hal ini terlihat nyata dari nama kasta, identifikasi anggota pada kasta, penyesuaian diri terhadap
norma-norma yang berlaku dalam kasta yang bersangkutan, dan lain-lain.
•Kasta terikat oleh kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.
•Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan.
Sistem kasta di India telah ada sejak berabad-abad yang lampau. Istilah kasta dalam bahasa India adalah ”yati”, sedangkan sistemnya disebut ”varna”. Menurut kitab Reg-Wedha, dalam masyarakat India Kuno terdapat empat varna yang tersusun atas Brahmana, Kesatria, Waisya, dan Sudra. Kasta Brahmana terdiri atas pendeta-pendeta yang dipandang sebagai lapisan tertinggi. Kesatria merupakan kasta golongan bangsawan dan tentara. Waisya terdiri atas kasta golongan pedagang, sedangkan Sudra terdiri atas orang-orang biasa atau rakyat jelata. Golongan yang tidak berkasta, tidak masuk dalam sistem varna dan disebut golongan Paria.
Suatu sistem stratifikasi tertutup dalam batas-batas tertentu, juga dijumpai pada masyarakat Bali. Seperti halnya masyarakat India, masyarakat Bali pun terbagi dalam empat lapisan sesuai dengan kitab suci orang Bali yaitu Brahmana, Kesatria, Waisya, dan Sudra. Ketiga lapisan pertama biasa disebut ”triwangsa”, sedangkan lapisan terakhir disebut ”jaba”. Keempat lapisan tersebut terbagi lagi dalam lapisan-lapisan khusus, yang biasanya diketahui dari gelar yang disandang. Gelar-gelar tersebut diwariskan menurut garis keturunan laki-laki yang antara lain Ida Bagus (Brahmana), Tjokorda, Dewa, Ngahan (Kesatria), I Gusti, Gusti (Waisya), Pande, Kbon, dan Pasek (Sudra).
Walaupun gelar-gelar tersebut tidak memisahkan golongan-golongan secara ketat, akan tetapi sangat penting bagi sopan santun pergaulan. Selain itu, hukum adat juga menetapkan hak-hak bagi si pemakai gelar, misalnya dalam memakai tanda-tanda, perhiasan, pakaian tertentu, dan lain-lain. Kehidupan sistem kasta di Bali tersebut umumnya tampak jelas dalam hubungan perkawinan, terutama seorang gadis dari suatu kasta tertentu pada umumnya dilarang bersuamikan seseorang dari kasta yang lebih rendah.
b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi sosial terbuka bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horizontal. Pada umumnya, sistem pelapisan ini, memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk naik ke strata yang lebih tinggi, atau turun ke strata yang lebih rendah. Selain itu, sistem pelapisan terbuka memberikan perangsang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk dijadikan landasan pembangunan masyarakat. Contoh, seorang yang miskin karena usaha dan kerja keras dapat menjadi kaya, atau sebaliknya.
c.Straifikasi Campuran Stratifikasi campuran diartikan sebagai sistem stratifikasi yang membatasi kemungkinan berpindah strata pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk melakukan perpindahan lapisan pada bidang lain. Contoh: seorang raden yang mempunyai kedudukan terhormat di tanah Jawa, namun karena sesuatu hal ia pindah ke Jakarta dan menjadi buruh. Keadaan itu menjadikannya memiliki kedudukan rendah maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat
LATIHAN soal:
1. Definisikan kelas sosial/golongan social/stratifikasi social.
2. Klasifikasikan kelas sosial atau golongan sosial dalam 3 kelompok!
3. Apa yang dimaksud dengan Status Sosial?
4. Bagaimana cara seseorang memperoleh status?
5. Tuliskan kesimpulan akibat adanya status!
6. Jelaskan pengertian Peranan Sosial!
7. Klasifikasikan cakupan Peranan Sosial!
8. Apa fungsi Peranan Sosial?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat, padat dan benar.
C.PENGARUH DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL
a.Pengaruh Diferensiasi Sosial Ada dua hal dalam Diferensiasi Sosial yang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia:
•Kemajemukan Sosial pengelompokkan masyarakat secara horisontal yang didasarkan pada adanya perbedaan Ras, Etnis (suku bangsa), klen, agama dsbnya Kemajemukan masyarakat Indonesia terbentuk karena beberapa hal seperti:
•Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan suku bangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya. Inonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.
b. Ada dua sikap yang Relevan dalam Masyarakat Akibat Perbedaan Status Sosial dan Peranan Sosial yaitu positif maupun negatif.
• Bersifat positif, jika tindakan itu terintegrasi dalam kehidupan kolektif dengan norma-norma sosial, sehingga mendorong terwujudnya keteraturan sosial. Contoh: Apabila status dan peran guru dan mudid dilaksanakan dengan penuh tangung jawab, maka akan terciptalah suasana belajar, proses belajar-mengajar berjalan dengan baik dan teratur sesuai dengan norma-norma pendidikan. Dapatkah Anda memberi contoh yang lain? Misalnya di keluarga atau masyarakat sekitar Anda!
• Bersifat negatif, jika tindakan warga masyarakat itu tidak integratif, timbul prasangka, kecemburuan sosial dan munculnya perilaku menyimpang yang menghambat pembaharuan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Contoh: Pengendara motor yang ngebut tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, maka akan menimbukan perilaku menyimpang dan pada akhirnya mengganggu ketertiban di jalan raya.
Apabila digambarkan dalam bentuk bagan konsekwesnsi perbedaan peran dan status sosial terhadap pola tindakan dan interaksi sosial tampak dalam bagan berikut ini:
Hal yang paling menonjol dari dampak negatif pengaruh perbedaan peran dan status sosial dalam masyarakat adalah munculnya:
Konflik dimana suatu proses sosial dua orang atau kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Bagaimana mengatasi
Konflik? Konflik dapat diatasi dengan jalan Akomodasi. Pihak-pihak yang berkonflik kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tesebut dengan bekerja sama.
Disintegrasi sosial , yang dimaksud dengan disintegrasi ialah adanya kemerosotan integritas (persatuan & kesatuan) atau hancurnya kesatuan organisasi. Munculnya disintegrasi dalam masyarakat sebagai akibat perbedaan peran dan status sosial tersebut dalam wujud antara lain: - Prasangka- Kecemburuan sosial- Frustasi- Agresivitas, dan- Perilaku menyimpang.
Pembahasan lebih lanjut konflik dan disintegrasi social pada bab dua.
D.PERBEDAAN KONSOLIDASI DAN INTERSEKSI
Berbicara tentang masyarakat majemuk baik secara vertical maupun horizontal, maka pembicaraan kita tidak akan jauh dari istilah konsolidasi dan interseksi. Adanya konsolidasi dan interseksi merupakan upaya untuk meminimalisasi akibat dari masyarakat majemuk. Lantas, apa yang dimaksud dengan konsolidasi dan interseksi?
Konsolidasi Istilah konsolidasi berasal dari bahasa Inggris, consolidation yang berarti penguatan atau pengukuhan. Dalam struktur sosial konsolidasi merupakan usaha untuk menata kembali suatu kelompok sosial yang dinilai mengalami perpecahan atau ketidakkompakan. Selain itu, konsolidasi juga berarti sebagai usaha memperkuat parameter (nilai ukur) suatu kelompok (in group) terhadap kelompok yang lain (out group).
Sebagai contohnya, ketika suatu kelompok merasa terancam keberadaannya, karena melihat kelompok lain menjadi solid dan bersatu padu, maka kelompok tersebut akan melakukan konsolidasi atau penguatan demi eksisnya kelompok bersangkutan.
Interseksi
Interseksi adalah persilangan keanggotaan masyarakat dalam berbagai kelompok sosial didalam masyarakat. Seperti Agama katolik umatnya dari berbagai ras dan suku baik dunia maupun di Indonesia, demikian agama Islam, hindu, budha. Gambaran sebaliknya misalnya Suku jawa ada yang beragama Islam, katolik, protestan maupun hindu atau budha.
Ikatan dalam kelompok-kelompok sosial tersebut sangat kuat yang seyogianya juga ikatan antara kelompok-kelompok sosial juga menjadi itegratif karena ada faktor kesamaan. Ikatan-ikatan inilah mampu memperlemah perbedaan-perbedaan. Dengan demikian, proses interseksi dapat mempercepat integrasi sosial, sebab dalam proses interseksi mengutamakan proses persamaan bukan perbedaan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini :
X:Proses interseksi atau penyilangan dari berbagai penggolongan karena adanya solidaritas kelompok yang didasarkan pada visi dan misi kelompok. Selama dalam masyarakat terdapat suatu keragaman atau perbedaan, maka proses interseksi dan konsolidasi terus berlangsung. Proses interseksi dan konsolidasi merupakan bentuk upaya meminimalisasi dampak negatif dari sebuah keragaman dan perbedaan. Proses interseksi dan konsolidasi dapat berlangsung di segala bidang kehidupan (perdagangan, industri, perkawinan, dan pendidikan). Nah, tugasmu sekarang, cobalah klasifikasikan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang termasuk dalam proses interseksi dan konsolidasi sertakan pula alasanmu mengklasifikasikannya. Tulislah hasilnya dalam bentuk uraian bebas. Pada umumnya, dalam masyarakat terdapat penggolongan perbedaanperbedaan baik secara horizontal maupun vertikal. Pembedaan masyarakat secara horizontal biasanya berupa perbedaan ras, suku bangsa, dan agama. Perbedaan ini dinamakan diferensiasi sosial. Sedangkan secara vertikal biasanya diwujudkan dalam kelas-kelas sosial. Perbedaan ini disebut juga dengan stratifikasi sosial.
TUGAS DAN SOAL LATIHAN
A. Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Jelaskan perbedaan antara stratifikasi dan diferensiasi sosial!
2. Mengapa perbedaan suku bangsa disebut diferensiasi sosial?
3. Jelaskan mengapa diskriminasi dapat terjadi!
4. Sebutkan hal-hal yang mendasari diferensiasi sosial!
5. Jelaskan terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat!
6. Berikan contoh stratifikasi sosial yang terjadi di lingkungan sekitarmu!
7. Dapatkah stratifikasi sosial menjadi penyebab konflik sosial? Jelaskan!
8. Jelaskan apa yang dimaksud konsolidasi dan interseksi!
9. Jelaskan stratifikasi sosial berdasarkan kepemilikan tanah!
10. Sebutkan satu contoh dari interseksi dan konsolidasi di daerahmu!
B. Studi Kasus
Datalah secara rinci pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial yang terdapat dalam masyarakat disekitar Anda(kelurahan)
- Kemajemukan Sosial apa saja yang ada disekitar Anda?
- Heterogenitas sosial apa saja yang ditemui?
- Lapisan-lapisan sosial apa saja yang muncul?
- Jelaskan sifat sistem lapisan sosialnya.
- Gaya hidup atau kemudahan hidup seperti apa yang terlihat?
- Lakukan dengan mengambil data di kantor kelurahan melalui wawancara atau data dokumentasi
LATIHAN SOSAL
Pilihlah jawaban yang tepat!
. Berikut ini yang merupakan dasar dari diferensiasi sosial adalah . . . .
a. kelas sosial ekonomi yang maju
b. perbedaan agama dan masyarakat
c. pembagian ras/ciri fisik dalam apartheid
d. penggolongan suku bangsa menye-babkan etnosentrisme
e. kemajemukan masyarakat secara vertikal dan horizontal
2. Di masyarakat terdapat penggolongan petani, pedagang, pegawai, dan pengusaha. Perbedaan itu merupakan diferensiasi sosial atas dasar . . . .
a. pekerjaan
b. penghasilan
c. kekayaan
d. kedudukan
e. peranan
3. Perbedaan diferensiasi sosial berdasarkan ras (DR) dengan diferensiasi suku bangsa (DS) dari segi dasarnya adalah . . . .
a. DR berdasarkan ciri fisik, DS berdasarkan daerah asal
b. DR memakai dasar keturunan, DS memakai sejarah asal usul
c. DR bersifat sosiologis, DS bersifat antropologis
d. DS menggunakan dasar ciri fisik, DR berdasarkan daerah asal
e. DS bersifat horizontal (datar), DR bersifat vertikal (tegak)
4. Berikut ini adalah ciri paling mendasar dari sebuah suku, kecuali kesamaan . . . .
a. tipe fisik (warna kulit rambut)
b. bahasa yang digunakan
c. keinginan
d. adat istiadat
e. kesadaran kolektif
5. Perbedaan profesi dikategorikan secara horizontal, karena . . . .
a. membutuhkan keahlian yang sama
b. tidak ada perjenjangan lintas profesi
c. dihargai sama oleh masyarakat
d. membutuhkan proses pembelajaran
e. dapat membedakan status social
6. Tingkat dan besarnya hak/kewajiban sosial antarindividu yang berbeda agama maupun suku bangsa sebagai warga negara Indonesia tetap sama, sebab
keragaman agama dan suku bangsa termasuk diferensiasi . . . .
a. universal
b. vertikal
c. formal
d. horizontal
e. relatif
7. Pada tipe masyarakat kasta, raja, dan bangsawan serta pendeta menduduki lapisan atas, sedang pada masyarakat demokratis yang menempati lapisan atas adalah . . . .
a. pengusaha, pemimpin politik, dan para ahli teknik
b. orang kaya, para ahli teknik, dan pemimpin organisasi
c. tokoh politik, orang kaya, dan para administrator
d. aktivis organisasi, orang kaya, danahli teknik
e. pemimpin politik, orang kaya, dan pemimpin organisasi
8. Konsekuensi dari pelapisan sosial dalam masyarakat antara lain individu maupun kelompok yang berada di lapisan atas akan mendapatkan . . . .
a. penghargaan materi
b. imbalan jasa/hadiah
c. prestise/hak istimewa
d. kepercayaan
e. karisma
9. Secara ekonomis posisi seseorang di dalam pelapisan sosial ditentukan oleh ukuran kekayaan, sedangkan secara politis ditentukan atas dasar kriteria . . . .
a. peranan
b. kepribadian
c. keturunan
d. kekuasaan
e. kehormatan
10. Adanya penghargaan terhadap sesuatu yang dianggap bernilai lebih dalam masyarakat merupakan sebab terjadinya . . . .
a. peranan
b. kepribadian
c. keturunan
d. kekuasaan
e. kehormatan
11. Semakin tinggi lapisan sosialnya, semakin sedikit jumlah anggota lapisan itu. Apabila digambarkan lapisanlapisan sosial tersebut akan berbentuk . . . .
a. lingkaran
b. kubus
c. bola
d. trapesium
e. piramida
12. Salah satu penyebab terjadinya pertentangan antara majikan dengan buruh adalah
adanya perbedaan . . . .
a. rasial
b. kebudayaan
c. kelas sosial
d. pendirian
e. kepentingan
13. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Tersusun secara vertikal berjenjang.
2) Tidak mempunyai perbedaan hak.
3) Dapat terjadi mobilitas secara vertikal.
4) Tidak didasarkan keturunan/ras.
5) Adanya kesulitan untuk berpindah status.
Dari pernyataan di atas yang merupakan ciri dari stratifikasi sosial terbuka adalah
nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
14. Terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat disebabkan oleh . . . .
a. adanya sesuatu yang dihargai lebih
b. adanya perbedaan suku bangsa dan agama
c. adanya perbedaan hak dan kewajiban
d. pentingnya strata sosial dalam hubungan sosial
e. banyaknya individu yang menjadi anggota masyarakat
15. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Masyarakat lapisan bawah sulit melakukan gerak sosial vertikal.
2) Tiap individu/kelompok bebas melakukan kegiatan sosial.
3) Terdiri atas lapisan atas, lapisanmenengah, dan lapisan bawah.
4) Memiliki kekayaan, kekuasaan,kehormatan, dan pengetahuan.
5) Perkawinan hanya dilakukan dengan orang di dalam kelompoknya.
Yang termasuk ciri stratifikasi sosial pada masyarakat sistem kasta adalah nomor . .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 2), dan 4)
c. 1), 3), dan 4)
d. 1), 3), dan 5)
e. 2), 4), dan 5)
16. Pada masyarakat industri modern yang menjadi ukuran penentuan stratifikasi sosial adalah . .
a. keuletan dalam berusaha
b. pendidikan karyawan
c. kemampuan mengelola usaha
d. penghasilan setiap individu
e. keahlian dalam profesi
17. Konflik yang terjadi antarelite politik dapat disebabkan adanya perbedaan . . . .
a. kepribadian di antara mereka yangsatu daerah
b. pendirian dan perasaan tentangkeyakinan dalam agama
c. pendapat tentang kebijakan peme-rintah yang sah
d. kepentingan individu atau kelom-pok tentang partainya
e. latar belakang kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah
18. Perhatikan hal-hal berikut ini!
1) Perjuangan sosial secara damai.
2) Disertai benturan fisik.
3) Berlangsung secara terus-menerus.
4) Berlangsung sementara.
5) Tidak disadar
Hal-hal tersebut, yang termasuk ciri-ciri konflik adalah . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 5)
19. Pertentangan antardua kubu dalam suatu partai politik untuk memperebutkan kursi ketua umum merupakan contoh dari . . . .
a. konflik antarindividu
b. kompetisi antarkelompok
c. kontravensi antargolongan
d. konflik antarkelompok
e. kompetisi antarkelas
20. Permasalahan pembatasan wilayah negara antara Indonesia dengan Papua
Nugini yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu merupakan bentuk konflik . . .
a. internasional
b. politik
c. ras
d. pribadi
e. kelas
21. Konflik sebagai akibat perubahan sosial yang cepat di era reformasi tidak akan
memecah belah masyarakat Indonesia apabila disertai dengan upaya bersama
untuk mendukung proses
a. pemerataan pembangunan
b. pertumbuhan ekonomi
c. stabilitas nasional
d. solidaritas sosial
e. akomodasi baru
22. Konflik antara calon kepala desa berakhir setelah kepala desa terpilih melalui pemilihan. Hal ini tercapai karena masing-masing pihak menyepakati bahwa siapa pun yang menang dalam pemilihan harus dihormati bersama. Contoh kasus di atas menegaskan bahwa konflik dapat dikendalikan setelah adanya . . .
a. hasil pemilihan
b. kepala desa definitif
c. akomodasi baru
d. kesabaran semua pihak
e. keadaan yang aman
23. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Terjadinya pertentangan antara kubu pendatang Persib dengan pendukung Persija.
2) Dilakukan musyawarah untuk menyelesaikan pertikaian.
3) Diselesaikannya pertentangan antara keluarga Amir dan Bima di pengadilan.
4) Saat demonstrasi mahasiswa berlangsung di sekitar Semanggi Jakarta, terjadi pula penjarahan besar-besaran yang dilakukan oleh orangorang yang tidak bertanggung jawab.
Perbedaan antara konflik dan kekerasan dapat dilihat pada pernyataan . . . .
a. 1) dan 2) d. 2) dan 4)
b. 1) dan 3) e. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
24. Perhatikan gambar berikut! Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa . . . .
a. proses interseksi melahirkan inte-grasi sosial
b. proses konsolidasi melahirkankonflik sosial
c. konsolidasi antargolongan sosial
d. primordialisme melahirkan ke-mandirian masyarakat
e. interseksi dan konflik antargolongan
25. Arif Nasution, Teuku Ismail, Azwar Anas, Amien Rais, Zainal Palaguna, dan
Taufik Latu Consina yang masing-masing berasal dari daerah yang berbeda
dapat duduk bersama-sama menjadi anggota panitia musyawarah nasional
dari suatu organisasi Islam. Pernyataan tersebut menunjukkan . . . .
a. interseksi
b. etnosentrisme
c. konsolidasi
d. politik aliran
e. aliran politik
26. Masyarakat yang tidak dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan sosial dapat mengalami . . . .
a. akomodasi social
b. disintegrasi sosial
c. interseksi sosial
d. konsolidasi sosial
e. integrasi sosial
27. Sekelompok pria dewasa berasal dari suku bangsa, status sosial bahkan ras pun berbeda. Tetapi pada hari Jumat dapat melaksanakan ibadah salat Jumatberjemaah di masjid adalah wujud nyata dari . . . .
a. konsolidasi
b. interseksi
c. diferensiasi
d. stratifikasi
e. kelompok sosial
28. Dua kelompok berbeda pekerjaan kebetulan juga berbeda suku bangsa. Struktur
sosial tersebut berbentuk konsolidasi berdasarkan . . . .
a. klan dengan agama
b. ras dengan etnis
c. ras dengan agama
d. etnis dengan pekerjaan
e. suku bangsa dengan agama
29. Partai politik aliran pada era reformasi didirikan atas dasar ikatan sosial tertentu yaitu .
a. solidaritas kelompok organis
b. kesadaran rasa kebangsaan
c. proses demokratisasi politik
d. loyalitas etnis dan agama
e. sikap toleransi terhadap perbedaan
30. Berikut ini yang termasuk contoh interseksi dengan parameter profesi dan
etnis adalah
a. sejak tinggal di Jakarta Ani dan Dewimemiliki hobi dan pekerjaan yang sama
b. sebagai sahabat karib Tono dan Dewo meskipun bekerja di tempat yang
berbeda mereka tetap berhubungan.
c. konflik antara kakak dan adik itu dapat diselesaikan karena mereka sadar adanya hubungan keluarga
d. sejak mereka bekerja di tempat yang sama dan berasal dari daerah yang sama hubungan mereka kian akrab
e. Tigor yang berasal dari Batak akhirnya menikah dengan teman sekerjanya yang berasal dari Bugis
31.Perhatikan pernyataan berikut !
1. Terjadi hubungan antara lapisan sosial
2. Tidak mempunyai perbedaan hak
3.Dapat terjadi mobilitas sosial vertikal
4.Tidak didasarkan keturunan/ras
5.Adanya kesulitan untuk berpindah status
Dari pernyataan diatas yang merupakan ciri dari stratifikasi sosial terbuka adalah nomor ....
a.1 , 2 dan 3
b.1 , 2 dan 4
c.1 , 3 dan 4
d.2 , 3 dan 4
e.3 , 4 dan 5
32. Rakyat Indonesia yang majemuk dapat menjadi satu kesatuan karena mengembangkan sikap
yang utama, yaitu.
a. akomodatif
b. solidaritas
c. toleransi
d. asimilasi.
e. Stratifikasi
33. Pengaruh kolonialisme Belanda terhadap pelapisan sosial masyarakat Indonesia yang masih dirasakan dampaknya dalam organisasi dewasa ini adalah ...
a. jabatan pemerintah didominasi militer
b. kaum lit menguasai perekonomian negara
c. . terbentuknya sistem kasta pada masyarakat Bali
d. adanya sistem birokrasi yang bersifat kaku
e. adanya sistem kekuasaan yang bersifat prim
34. Pengaruh feodalisme pada sistem pelapisan sosial di indonesia terlihat dalam contoh berikut
a. Kebangsawanan masih dipandang tinggi oleh masyarakat
b. Pendidikan kurang dianggap penting sebagai dasar pelapisan sosial
c. Kckayaan dan pendidikan merupakan faktor dominan dalam lapisan sosial
d. Kekuasaan masih didominasi oleh kelompok bangsawan
e. pelapisan sosial Masyarakat indonesia pada umumnya keturunan bangsawan
35. Perhatikan bagan kekerabatan dibawah ini.
Gambar kekerabatan ini adalah garis keturunan.......
a. Matrilineal
b. Patrilineal
c. Unilateral
d. Bilateral
e. lateral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar